Tuesday, December 27, 2011

Surat cinta untuk Gadis surga

Surat Cinta Untuk Gadis Surga 
Cerpen by : Najwa fahrini 

Kay tak bisa tidur lelap. Ia telah berusaha untuk menepis semua keraguan tentang istikharahnya selama ini. Jawabannya tetap tidak. Tapi kenapa? Kay hanya berguling-guling, masih ada setumpuk jawaban UAS mahasiswa tingkat satu yang harus dikoreksi. Ia beranjak dan menyalakan laptop. Tiba-tiba di yahoo chat ada instant message masuk. “Masih adakah saya di hati Kay?” mata Kay terbelalak. “Imran?” Merasa terusik dengan pertanyaan Imran, ia pun segera memencet tuts keyboardnya. “Apa maksudmu berkata begitu?” “Kenapa saya baru tahu hari sekarang kalau hati saya cuma buat Kay?” “Sebaiknya diakhiri saja pembicaraan ini. Lagipula besok hari besarmu. Kak Danis pasti akan sedih kalau kamu jadi seperti ini. Imran, kau sungguh beruntung telah mendapatkan salah satu bidadari-Nya yang diturunkan ke bumi.” “Siapa dia Kay?” “Maksudmu?” Kay mulai jengah. “Siapa orang yang kini ada di hatimu?” “Assalamualaykum,” Kay segera mengganti statusnya menjadi offline. 

Imran tahu itu dan dia tetap mengirimkan offline message padanya. Tetesan bening itu mengalir dari pelupuk matanya. “Ini hanya soal waktu dan kesempatan saja. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu.” “Aku tahu kamu masih di sana Kay,” Kay tak bergeming. 

Bandara Internasional Schiphol Sesorang pemuda, dengan two pieces berwarna hitam putih, tampak serasi dengan kacamata lamborgininya, dialah Achmad Mizan. Ia timang kembali benda persegi empat berwarna merah muda. Sisa mocafrio ia seruput hingga tandas untuk menghangatkan tubuhnya yang mulai kedinginan. Syal pun segera ia eratkan di leher. Sesuatu yang dulu sempat terbersit ingin ia berikan pada seseorang yang telah bernaung dalam alam bawah sadarnya. “Kenapa dia tak juga memberi jawaban?” satu pertanyaan yang tiba-tiba harus ia ungkapkan pada dirinnya sendiri. Belum juga ada kabar dari Kay tentang biodata yang telah ia serahkan pada Danis beberapa waktu silam. “Mungkin kau terlalu sibuk mempersiapkan pernikahanmu, Nis,” tepisnya. 

Sementara terpaan angin di luar semakin kencang. Rupanya penerbangan ke Indonesia delay karena cuaca buruk. “Uh, kenapa akhir-akhir ini alam begitu tak bersahabat?” ia menarik napas panjang. Ransel kecil ia letakkan di pundak, dan ia pergi ke lorong sempit dekat toilet untuk sholat sunnah. “Ya Allah apabila Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebaikan kepada-Mu dengan ilmu-Mu, aku memohon ampunan kepada-Mu dengan kekuasaan-Mu, dan aku memohon kepada-Mu dari anugerah-Mu yang agung. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa sedang aku tidak kuasa, Engkau Mahatahu sedang aku tidak mengetahui, Engkaulah Dzat yang Mahamengetahui perkara yang gaib. Ya Allah apabila Engkau mengetahui bahwa urusan antara aku dan Kay ialah baik bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku di dunia atau akhirat, maka tentukanlah untukku, mudahkanlah jalannya dan berkahilah aku di dalamnya. Dan apabila Engkau mengetahui bahwa urusan ini ialah buruk bagiku dalam agamaku, kehidupanku, dan akhir urusanku, maka jauhkanlah ia dariku, dan jauhkanlah diriku darinya, tentukanlah untukku apapun yang terbaik, kemudian ridhailah aku dengannya. Amin” 

Amplop cokelat itu masih juga tergeletak di atas meja belajar Kay. Owl city mengalun dari Hpnya. Ia baru akan membukanya ketika selesai tilawah. Kay tak terkejut, dan mungkin inilah yang ditunggunya. Kini menunggu pagi berganti hingga hari ketujuh adalah harapan Kay. “Dinda Kay, apakah sudah ada jawaban yang bisa dikirim ke hp kakak?” Usai menyelesaikan tilawahnya “Kenapa Kay  menunggu hingga menit terakhir hari pernikahan kakak, sih?” Kay mulai menekan keypad, “S-U-D-A-H,” tapi ia menghapusnya kembali. Bimbang. “Apa yang membuatku masih ragu, Ya Allah?” 

Kokpit pesawat rusak dan penumpang pun panik. Cadangan oksigen di dalam pesawat sudah mulai menipis. Badai telah menghempaskan pesawat hingga jauh keluar dari jalur. -Baru saja pesawat yang membawa dubes Indonesia untuk Belanda keluar dari jalur. Saat ini pesawat masih belum diketahui keberadaannya. Diduga kecelakaan ini terjadi karena adanya sabotase pada mesin pesawat yang dilakukan oleh teroris.-

 “Kay bosan, Ma. Masak apa-apa selalu dikaitkan sama teroris. Justru mereka itu yang meneror masyarakat dengan berita murahan. Dasar teroris teriak teroris,” ungkap Kay kesal. “Mama jadi ingat Mizan, Kay. Dimana dia sekarang?” mama memainkan ujjung jilbab Kay. Kay tersentak. Ia belum berani cerita pada mama soal isi amplop cokelat tempo hari, “Ah, mama, ya mana Kay ngerti. Aku ketemu dia 6 bulan yang lalu. Dia lulus tahun ini ma, dan akan mengambil mengambil program post doctornya di Indonesia.” “Kay, masih mau keliling-keliling lagi?” Kay mengangkat bahu. Tanda kata sepakat bahwa pembicaraan ini diakhiri. 

Tumpukan album pernikahan papa dan mama yang ada di lemari buku lebih menggoda Kay. Ia segera mengambil dan menamatkannya satu persatu. Beberapa saat kemudian mata mama berkaca saat menyerahkan genggaman telepon ke tangan Kay. “Siapa, Ma?” Tanya Kay heran. “Kak Danis,” mama berlalu dari hadapan Kay dan menangis sesenggukan di dapur. Kay menerima gagang telepon dari mamanya dengan wajah bingung. “Halo, Kak. Kok bikin mamaku sedih, sih?” “Dek, kenapa sms Kakak belum dibalas?” “Kak, habis nangis ya? Suaranya kok aneh banget sih,” “Pasti dekor kamarnya nggak sesuai dengan keinginan, yah? Atau gaunnya udah nggak pas lagi soalnya Kak Danis jadi makin gendut ya? Kay tertawa lepas, tapi suara di seberang telepon seperti tak dapat menahan tangis. “Kak.” “Kay tahu hari ini Mizan pulang ke Indonesia?” “Oh, ya? Wah seneng dong, akhirnya teman lama bisa kumpul lagi. Seneng banget ya kakak sampe nangis sesenggukan gitu.” “Kay, hentikan…,” Danis semakin terisak. “Mizan ada di dalam pesawat itu,” “Mizan? Pesawat?” 

Inilah warna hidup Kay, kenapa ia begitu benci dengan warna hitam. Ia telah memberi kekosongan pada jiwanya. Bukan karena kenapa tak memberikan jawaban sebelum hari ketujuh sehingga Mizan tak perlu datang ke Indonesia dengan pesawat naas itu, bukan karena Mizan juga tak sedari dulu bilang kalau ia punya hati padanya. Tapi cinta karena Allah-lah yang membuat Kay begitu teguh menjaga cintanya hingga di saat yang tepat. “Kak, Danis. Tahukah mengapa cinta itu memiliki warna?” katanya menenangkan Danis di seberang. “Mizan bilang, biru itu ketenangan, kuning itu kesejahteraan, merah itu keberanian, pink itu romantisme, hijau itu ketabahan, putih itu kesucian, dan hitam adalah kekosongan yang berisi. Dan dia, telah sampai pada titik itu. Itulah cinta. Celupan warna dari Allah yang tak bisa diterjemahkan orang pada umumnya yang melihat cinta menjadi satu warna saja.” 

Di bandara schiphol seseorang berdoa penuh takzim dan sujudnya penuh syukur manakala ia tahu telah diselamatkan dari sebuah kecelakaan naas yang hampir saja mengikutsertakan dirinya. Surat cinta untuk gadis surga Ia telah datang dengan singgasana penuh sayap perak Dalam kubah sebening embun Dan air sungai mengalir yang terasa seperti madu Dengan mahkota yang berkilauan seperti berlian Jaga dia… Orang yang telah menjaga hatinya untuk kalian demi Tuhannya Ibadah teguhnya untuk Tuhannya Cinta sejatinya untuk dipertemukan pada saat yang tepat Dengan bidadari dunia Dialah wanita sholehah

Saturday, December 17, 2011

Radja Ampat

Perjalannku ke radja ampat dimulai dari keberangkatanku ke SPD Biak untuk melaksanakan tugas. Sore tgl 2 juni 2011, aku dan boz ku berangkat ke Jakarta menggunakan Garuda. Setelah transit dijakarta kami melanjutkan perjalanan ke Biak menggunakan Garuda malam. Pesawat berangkat jam 9 malam ke Makasar. Sampai di Makasar jam 1 dini hari. Pesawat istirahat sejenak. Setelah itu pesawat melanjutkan perjalanan ke Biak. Pesawat sampai biak jam 6 pagi. Aku dan Boz, melaksanakan sholat subuh disini. Mushola di bandara ini ada di ruang keberangkatan. 

Sejenak menunggu Pak Wawan, Ka SPD Biak menjemput kami ke bandara. Sampai di mess kami istirahat. Saya sempatkan sejenak untuk melihat radar meteor yang baru saja diinstall. Sedikit ada masalah di radar ini yaitu, proses pemback up an datanya. Aku coba untuk mencek sebentar. Jam makan siang, kami dijemput pak wawan, untuk makan siang diluar. 

Setelah makan siang kami pergi ke stasiun bumi, dibawah kedeputian rumpin. Disini peneliti dari india memperkenalkan kami fasilitas ISRO. Pak Ikhsan juga memperkenalkan kami tentang penelitian mereka. Sorenya, Pak wawan mengantarkan saya untuk mencari tiket pesawat ke Sorong. Ternyata tidak ada tiket ke sorong, pada hari sabtu dan minggu dari biak. Untuk itu kami pergi mencari informasi ke PELNI untuk mencari informasi kapal. Ternyata ada kapal datang dari Jayapura besok, nama kapalnya ngapulu. Kapal ini menuju sorong. Aku putuskan untuk menggunakan kapal dari biak ke sorong, tapi karena sudah sore, aku tidak bisa beli tiket lagi, jadi kami putuskan untuk kembali besok. Sebelum pulang kami beli nasi bungkus untuk makan malam di restoran Padang. Ternyata yang jualan nasi adalah orang Pariaman. Menurut orang yang jual nasi disini, ternyata yang jual nasi padang disini, kebanyakan adalah orang2 dari pariaman. 

Pagi tgl 4 juni aku diantar pak wawan dan pak Jhon untuk beli tiket kapal ngapulu. Tiket ke sorong adalah Rp 267.000. Setelah itu kami makan siang di tempat yang sama seperti siang kemaren. Setelah makan kami kembali ke mess. Aku istirahat sampai jam 5 sore. Jam setengah 6 sore, pak Jhon menjemputku ke mess untuk mengantarku ke pelabuhan. Sebelum sampai pelabuhan aku mampir untuk beli roti dan minuman. Sampai pelabuhan aku sempatkan photo2 dengan pak Jhon. Setelah itu aku pamitan dengan pak Jhon dan memasuki kapal. Aku lansung mencari Mushalla untuk melaksanakan sholat magribh. Mushalla ada di dek 4 kapal ini, dek terahkir. Aku lansung sholat magribh berjamaah dan lansung di jama` qashar dengan sholat Isya. 

Setelah sholat aku lansung cari kamar. Aku dapat kamar ABK dengan harga 300 ribu. Kamar ini hanya dilengkapi 4 tempat tidur dan TV. Sampai kamar, aku bertemu dengan Bapak2 yang merupakan pendeta. Kami ngobrol sembari nonton sepak bola antara persipura dan PS sidoarjo. Setelah nonton aku naik ke tempat tidur untuk baca buku yang aku bawa dari Bukittinggi. Dan setelah itu aku coba menulis perjalananku ini. Menu makan malam hari ini adalah 2 potong roti dan energen cereal. Setelah itu aku baca2 lagi. Jam 11 aku tertidur dan terbangun jam 3 pagi. Ternyata kapal berhenti, karena sudah sampai didaerah Serui. Kapal berhenti satu jam disini. Setelah tahajut aku kembali tidur dan terbangun pas azan subuh. Aku bergegas menuju mushalla di dek 4. Setelah sholat subuh berjamaah aku kembali tidur, dan terbangun jam 8 pagi. Ternyata kapal sudah merapat di daerah Nabire. Banyak penumpang naik turun disini. Aku turun dari kapal untuk ambil gambar. 

Jam 9, kapal berangkat lagi. Aku mandi dan sholat dhuha. Setelah itu,aku makan sarapan. Menu pagi ini adalah nasi dan telor dadar yang diantar oleh ABK. Sekali makan kita harus bayar 10.000. Setelah makan aku baca2. Tak terasa, azan zuhur berkumandang. Aku bergegas menuju mushalla untuk melaksanakan sholat zuhur berjamaah, yang lansung di jama` qashar dengan sholat ashar. Setelah sholat ashar aku kembali ke Kamar, dengan membeli goreng pisang sebelumnya, dikapal ini banyak sekali orang berjualan, bahkan ABK pun berjualan. Sebelum ke kamar aku sempatkan ambil gambar laut dari kapal. Kembali ke kamar aku nonton sambil baca-baca. Tak trasa stok 4 buah buku yang aku bawa dari bukittinggi hampir selesai dibaca. Azan magrib berkumandang, aku bergegas ke musholla untuk melaksanakan sholat magrib berjamaah, yang di jama` qashar dengan Isya. Setelah sholat Isya, kapal sandar di Manokwari. 

Setelah ambil gambar, aku kembali ke kamar. Sampai di kamar aku bertemu dengan 3 orang penumpang yang baru naik. Mereka adalah seorang ibu dengan anak dan cucunya. Ibu ini bekerja di dinas LH di Fak-fak. Setelah ngobrol sebentar, aku makan goreng pisang yang aku beli sore tadi, yang sekalian menjadi menu makan malamku. Setelah itu saku nonton sambil baca2. Tak trasa hari sudah jam 2 dini hari. Aku tertidur. Dan terbangun jam 4.15. Aku lansung menuju mushalla, untuk melksanakan sholat tahajut. Setelah itu aku melaksanakan sholat subuh berjamaah. Setelah aku kembali kekamar. Sampai dikamar aku menemukan makan pagi sudah diantar. Aku lansung makan, karena lapar, soalnya tadi malam tidak makan. Setelah makan, aku mandi dan berkemas. 

Jam stngh 9 kapal merapat di Sorong. Saya keluar dari kapal dengan berdesakan. Kapal disini banyak copetnya, maka kita harus hati2 jalan sambil terus waspada sama copet2. Sampai di bawah kapal aku lansung ambil gambar sebentar. Dan jalan keluar dermaga kearah kiri. Sekitar 200 meter jalan, aku naik angkot warna kuning ke pasar Boswesen. Sampai dipasar aku jalan ke arah pantai lido, yaitu pantai yang berada sebelum pasar Boswesen. Di pantai lido aku ambil gambar sebentar. Dan setelah itu aku menikmati kelapa muda di pasar Boswesen. Pasar Boswesen adalah pasar traditional. Pasar yang lumayan besar namanya pasar remu. Setelah puas jalan2 di pasar Boswesen, dan menikmati makanan asli disini, aku naik angkot warna kuning menuju pelabuhan rakyat. Jaraknya adalah sekitar 10 menit. Ongkos angkot disini, jauh dekat adalah 3000. Turun dari angkot aku naik ojek, menuju pelabuhan. Aku naik kapal Getsemani. 

Kapal Getsemani adalah kapal dari sorong menuju Raja Ampat, Aku bayar tiket harga 100 ribu dan bayar kamar harga 100 ribu. Hari ini aku lumayan beruntung, karena dapat kamar murah. Orang2 bayar kamar 200 ribu. Kamarnya lumayan bagus dengan dilengkapi ac. Dikapal ini aku bertemu dengan anak buah pak arif. Pak arif merupakan tour guideku yang akan mengatur jadwal selamku dan menguruskan sertifikat selam open waterku. Sampai di pulau Raja Ampat, kapal kami sudah ditunggu speed boat yang akan membawa kami ke pulau sSaonex. Sampai di pulau Saonex aku lansung menuju penginapan dan bertemu pak Arif. Pak Arif ternyata masih sangat muda. Dia kelahiran tahun 80, dan pernah bekerja di Hoga selama 10 tahun. Pulau Hoga adalah pulau di wakatobi yang pernah aku kunjungi pada tahun 2010.. Setelah meletakan barang2, aku kembali ke hanggar. Dan ambil gambar. Sangat indah sekali sore disini..aku sangat senang bisa sampai disini. Puji syukurku hanya untuk Allah yang memberiku semua kebahagiaan ini. 

Terdengar azan Maghribh aku lansung pulang dan melaksanakan sholat maghribh. Setelah sholat, Hp ku berbunyi. Aku ga tau siapa yang telp , karena belum ada nomornya sama aku. Setelah diangkat, ternyata yang telp adalah pak Thomas, yaitu deputi sains. Pak Thomas menginformasikan kalau di calonkan untuk menggantikan boz ku sebagai kepala SPD kototabang, dan Pak Thomas sekaligus menanyakan kesediaanku untuk mengambil posisi itu, Sungguh tawaran yang sangat menggiurkan untuk orang yang menyukai jabatan. Tapi tdak bagiku, aku lebih memilih untuk melanjutkan pendidikanku. Aku lansung jawab pak Thomas, kalau aku dalam proses untuk melanjutkan sekolahku di Jepang. Pak Thomas bisa terima alasanku. Dan menginformasikan bahwa kemungkinan yag akan menggantikan bozku adalah yang lebih senior dari aku..

Setelah terima telpon aku lansung belajar teknik menyelam dengan pak Arif. Sekaligus melihat video menyelam. Setelah itu aku makan malam. Menu makan malam kali ini adalah ikan tuna goreng dan sayur kol. Setelah makan malam aku ngobrol dengan anatoli. Diver dari Jerman. Tak terasa hari jam 12 malam. Ngobrol dengan anatoli sangat menyenangkan, banyak kesamaan visi yang kita punya. Point2 yang kita perbincangkan adalah “no mask on the face”, dimana kita seharusnya tidak mempunyai topeng di wajah, jadi apa yang ada dihati itulah yang kita sampaikan, jadi tidak harus bermanis2 dengan orang, cukup apa adanya. “Minimal impact” adalah topic yang sangat bagus, dimana kita percaya bahwa sedikit dosa akan membuat sedikit karma, dan “seasors effect”, dimana orang yang miskin akan tambah miskin dan orang kaya akan tambah kaya. Jam 2 malam aku tertidur, dan bangun jam 6 pagi. Karena capek sekali subuhku jadi sangat telat, dan aku juga tidak sholat tahajut. 

Setelah sholat subuh, aku mengerjakan tugas yang diberikan pak arif, sambil sarapan pancake dan telor ceplok. Anatoli balik dari jalan, dan kita mengobrol sambil sarapan. Pak Arif dating jam 9. Aku lansung belajar dengan pak Arif, kita belajar, cara pasang pemberat, BCD, Refrigator dan sebagainya. Setelah itu kita lansung belajar selam ke laut. Lumayan sulit tapi aku lulus di sesi ini. Setelah itu kita kembali ke darat. Dan kita makan siang. Setelah makan siang aku mengerjakan tugas yang diberikan Pak Arif, dan tidur. Jam 3 aku bangun, kiita kembali kelaut untuk menyelam, dan aku lulus lagi di sesi ini, lebih berat dari ujian sebelumnya. Setelah mengganti tabung oksigen untuk di pake besok aku kembali ke laut dengan dokter Lydia, untuk snokling. Dokter Lydia adalah dokter PTT dipulau Saonex. dr Lydia anak manado, manis dan baik sekali. Setelah snorkeling kita kembali ke darat, dan aku sholat Ashar. Setelah itu aku mandi. 

Aku tidak bisa menikmati sunset sore ini karena hari hujan. Setelah sholat Magrib berjamaah di mesjid , aku ngobrol dengan 2 cewek jepang dan Anatoli. Anatoli menerangkan beberapa nama binatang laut. Setelah itu aku tulis catatan ini. Seteah sholat Isya, kita makan bersama Anatoli dan dokter Lydia. Pagi2 aku bangun dan sholat Subuh. Setelah itu aku makan pagi dengan menu pancake dan telor ceplok. Jam 9 pagi tgl 8 juni aku mulai sesi open waterku dengan pak Arif. Jam 11 kita pulang dan makan nasi goreng. Setelah belajar teori selam, aku sholat Zuhur dan makan siang. Setelah sholat Zuhur aku istirahat dan jam 3 siang kita kembali ke laut untuk belajar teknik menyelam. Jam 5 sore kita selesai dan kembali ke darat. 

Setelah sholat Ashar aku belajar teknik selam lagi dan setelah sholat Magrib kita makan malam. Setelah makan aku kembali belajar teknik menyelam, dan setelah Isya aku tes open teori. Dan aku dinyatakan lulus dan berhak menggunakan sertifikat open water, dan aku bisa menyelam dimanapun aku mau diseluruh dunia.Jam 10 malam aku tidur. Besoknya tgl 9, aku bangun, dan sholat subuh, setelah itu sarapan. Jam 7 pagi kita lansung nyebur ke laut untuk melakukan penyelaman di kedalaman 14 m. sangat menyenangkan aku bisa turun sedalam itu. Lumayan sulit mengatur boeyancy. Aku bisa melhat, bumphead, nimo dan pari kecil. Jam 9 kita naik kedarat. Jam 11 setelah makan nasi goreng kita kembali ke laut, untuk melakukan penyelaman. Kali ini kita turun ke kedalaman 20 m. Kali ini aku bisa lihat penyu besar, bermacam karang dan ikan. Setelah turun satu kita kembali kedarat dan istirahat. 

Jam setengah 5, aku snorkeling disebelah kanan dermaga, tempatnya sangat bagus. Jam setengah 6 aku pulang, mandi dan siap-siap untuk sholat magribh. Pagi, jam 9, tgl 10 juni, aku pergi diving dengan dengan dua diver Jerman, dengan didampingi pak Agus dan klief. Kita diving di mioskun. Disini tempanya sangat bagus, sambil nyelam aku mohon sama Allah supaya bisa kembali ke sini nanti. Setelah turun 40 menit, aku naik. Setelah selesai disini, kita pindah tempat ke Sardin. Selesai di sardine, kita istirahat ke pulau Mangkur kodong (mansuar). Disini aku bertemu Maryama, yaitu orang yang memperkenalkan aku dengan Pak Arif. Dipulau ini kami bakar ikan tenggiri yang sudah kita beli dari nelayan di laut tadi, sewaktu kita melakukan penyelaman. Sebelum makan aku snorkeling dengan Buk Maryama dan Anatoli. Setelah istirahat cukup lama, kita berangkat untuk melakukan penyelaman ketiga di Freewen bonda, disini coralnya sangat bagus dan banyak macro (ikan ukuran kecil). Setelah lebih satu jam kita pulang. Perjalanan pulang sangat berat, ombak lumayan besar (sekitar 2 m) yang membuat kita harus basah kuyup dan serasa naik kuda karena boat kita dihempas ombak. Sungguh pengalaman yang tak terlupakan, berada ditengah laut dalam keadaan gelap dan ombak besar. Bersyukur sekali ahkirnya kita bisa merapat di Waisai. Dan kita isi bensin boat untuk menuju Saonex. 

Di Waisai pak agus dan 2 bule turun. Jadi tinggal aku, anatoli, marjan, kleaf dan aku yang berangkat ke saonex. Karena hari hujan maka gelombang laut tidak terlalu besar seperti tadi. Diperjalanan ke Saonex hujan reda, dan hari mulai cerah. Laut sangat tenang, dan bagiku ini sangat indah, berada ditengah laut, tampa suara, Hening…. Sampai Saonex, aku bergegas Magribh dan sejenak setelah itu Azan Isya berkumandang dan aku bergegas ke Mushalla untuk sholat Isya berjamaah. Menu makan malam hari ini adalah ikan tuna goreng dan sayur. Alhamdulillah ini sangat enak, karena perjalanan yang berat dilaut disertai hujan membuat perutku sangat lapar. Setelah makan malam, aku, Anatoli dan dr lee ngobrol di ruang tamu. Sembari dr lee mengobati luka lecet di pegelangan kaki dan persendian dengkulku, ah..terima kasih dr lee, kamu sangat baik. Setelah itu aku istirahat.Pagi jam 5 tgl 11 Juni, aku terbangun dan bergegas sholat Subuh. 

Pagi ini aku tidak bisa diving karna tidak ada tandem. Setelah sholat Subuh aku dan Anatoli menikmati sarapan (yang untuk kesekian kalinya pancake lagi dan ceplok). Pak agus datang dan mengabarkan kalau kapal Santa maria (kapal ke sorong) lagi sandar di Saonex. Biasanya kapal ini cuma sandar di Waisai. Jadi kita tidak perlu diantar ke Waisai. Jam 10 kita sudah naik ke kapal Santa maria. Tapi ahkirnya kapal ini berangkat jam setengah satu dari Saonex. Ke Waisai dan jam 2 kapal meluncur ke Sorong. Jam 5 sampai di Sorong, kita sudah ditunggu angkot yang disini disebut taksi. Kami diantar ke hotel Tulip didaerah tembok atau didepan pantai Lido. Harga kamar disini 150/malam. Setelah cek-in aku diantar dr Lidya untuk beli souvenir, ditoko Papua art shop (dilokasi pasar Remu). Aku Cuma beli beberapa oleh-oleh untuk teman-teman dan special untuk Rin. dr lidya pulang setelah itu, aku bergegas sholat Magribh di Mejid Raya Sorong. 

Setelah sholat aku pulang ke penginapan menggunakan angkot jurusan A. Jurusan angkot disini dilihat dari huruf trayek. Jadi ada jurusan A, jurusan B sampai jurusan H. Sampai hotel aku mandi dan nonton sebentar, dan setelah itu sholat Isya. Jam setengah 9 mas Arif datang dengan pacarnya bernama Dita. Aku, Dita, Arif dan Anatoli makan malam di restoran pinggir jalan di daerah pantai lido. Kami makan ikan bakar Gabua. Setelah makan malam aku diajak main kerumah Pak agus oleh Arif. Tanggal 12 Juni, Pagi-pagi aku bangun dan sholat subuh. Setelah itu berkemas. Jam 7 Anatoli mengetuk pintu kamar dan kami ke loby untuk sarapan. Sembari sarapan, Anatoli menuliskan alamat temannya di Pulau Weh. Setelah sarapan aku dan anatoli jalan-jalan keluar. Kami mampir di hotel Waigo untuk cek kamar kosong. Ternyata ada kamar kosong Anatoli lansung booking. Karna dia ingin pindah hotel. Harga kamar di hotel Waigo untuk standar room adalah 300 ribu. Kembali dari luar, aku mandi, dan setelah itu ngobrol lagi dengan Anatoli untuk say good by. . setelah itu aku naik Ojek kebandara. 

Sewa ojek ke bandara tidak pasti tapi rata2 adalah 20 ribu. Sampai bandara aku print ticket dan keluar lagi dari bandara untuk ambil beberapa gambar. Diluar aku ketemu Arif dengan Dita. Karna Dita juga mau berangkat ke Jakarta. Jam 11 pesawatku (Batavia) berangkat ke Makasar. Sampai makasar jam 1, aku ganti pesawat kejakarta. Jam setengah 2 pesawatku berangkat menuju Jakarta. Jam 2.30 pesawatku sampai di Surabaya untuk transit. Aku turun pesawat dan sholat Zuhur. Setelah sholat aku naik pesawat lagi. Jam 4 pesawatku sampai di Jakarta. Setelah sholat Ashar aku print ticket untuk ke Padang. Setelah print ticket aku makan . Setelah itu aku lansung cek in dan masuk boarding room. Setelah Sholat magribh, aku istirahat, sembari buka-buka gambar di camera dan hadycam. Dan buat tulisan ini. 

Hari ini, tanpa ada mimpi apapun aku bertemu venti di boording room ini…dia baru saja pulang liburan dari singapur. Mungkin ini pertemuan setelah hari pernikahannya. (6 tahun??)..aku sangat senang bertemu dia hari ini…… Kita ngobrol-ngorol sebelum pesawat berangakt ke Padang…..